Minggu, 03 Januari 2016

Travelling ke Ciletuh Geopark, Menikmati Panorama Panenjoan dan Curug Awang.

Bicara mengenai destinasi wisata alam di Sukabumi sangatlah banyak dan beragam, mau santai di pantai bisa, mau hiking bisa juga, mau ngadem di kawasan hutan sambil menikmati indahnya air tejun ? Apalagi. Nah salah satu lokasi wisata air terjun yang ada di Sukabumi yaitu Curug Awang. Curug yang dalam bahasa Indonesia artinya air terjun ini berlokasi di kawasan Taman Bumi (Geopark Ciletuh) yang sedang tren belakangan ini di kalangan traveller dari berbagai penjuru negeri. Begitupun dengan saya sendiri yang ingin mencoba mengeksplor sebagian kecil dari kawasan Geopark Ciletuh.
  • Rute Jalan ke Geopark Ciletuh
Jalan ke ciletuh geopark sendiri bisa diakses melalui beberapa rute, titik awal perjalanan dari Kota Sukabumi. Namun saat itu saya mencoba melewati rute jalan yang banyak orang tahu untuk ke arah Ujung Genteng. Dari Kota Sukabumi rutenya kurang lebih seperti ini :
Jl. Pelabuhan 2 - Jl. Pangleseran - Jampang Tengah - Lengkong - Waluran (setelah Koramil Waluran) ada pertigaan, kemudian belok kanan ke arah Ciemas, sisanya tinggal ikutin jalan aja dan plang plang jalan penunjuk arah ke Ciletuh Geopark. Setelah melewati jalan tersebut kita akan sampai di Ciemas, tempat tersebut bisa dijadikan rest area untuk membeli keperluan kita atau sekedar menarik uang tunai di ATM.

Terminal Ciemas
Dari terminal ciemas jalan terus beberapa meter sampai ada pertigaan kemudian belok kiri, nah disitu kita sudah sampai di kawasan Ciletuh Geopark . Di pertigaan itu juga dipajang papan informasi wisata ciletuh geopark yang bisa dijadikan sumber informasi bagi kita untuk mengeksplor tempat tersebut.

Papan Informasi Wisata Ciletuh Geopark
Di  Ciletuh sendiri kita bisa menikmati beragam wisata alam antara lain Curug Cimarinjung, Curug awang, Curug Tengah, Curug Puncakmanik, Curug Sodong, Pantai Palangpang, Pulau Mandra, Pulau Kunti, Panenjoan , dan masih banyak lainnya.
Namun pada kesempatan tersebut saya hanya mengunjungi Panenjoan dan Curug Awang saja karena keterbatasan waktu dan mengejar waktu agar tidak kemalaman untuk menginap di Pantai ujung Genteng.

  • Panenjoan 
Lokasinya paling depan saat kita memasuki kawasan Ciletuh Geopark, di sebelah kanan jalan ada sebuah tempat untuk menikmati keindahan alam dari Ciletuh, dan view tersebut sering disebut Amphiteater Ciletuh. Kita bisa memarkirkan kendaraan kita di sebuah tempat seperti cafe yang didalamnya ada tempat santai untuk menikmati panorama alam Ciletuh. Biaya masuknya sendiri hanya dikenakan biaya Rp. 2000.
Panorama lukisan Alam Ciletuh dari Panenjoan.
  • Curug Awang
Beranjak dari Panenjoan, beberapa meter ke arah menuju pantai palangpang dari panenjoan, ada  belokan jalan ke kiri, belok kiri kemudian ikuti saja rutenya. Kontur jalan berbatu dan licin saat hujan sangat membahyakan bagi kendaraan bermotor. Disarankan jika anda mau menuju kesana, jangan mengendarai motor matic, saya sendiri memakai motor tersebut dan hasilnya ya sangat melelahkan juga membuat motor saya harus masuk bengkel. Motor trail atau motor motor besar sangat disarankan.
Parkiran Curug Awang
Setelah melewati jalan tersebut sampailah kita di parkiran curug awang, sempat tanya tanya sama penjaga parkir dan pengunjungnya lokasi dan situasi curug awang. Katanya cuma beberapa meter lagi sudah keliatan curugnya, oh ya saat masuk kawasan Curug Awang sendiri kita tidak dikenakan biaya, tapi hanya biaya parkir sebesar Rp. 5000, cukup mahal sih untuk sekedar biaya parkir yang notabenenya di perkotaan saja tak sampai segitu parkir kendaraan roda dua, atau mungkin sudah termasuk biaya masuk juga mungkin ya, kalo digabung itu ya masuk akal juga.
Untuk menikmati curug awang dari dekat, jalannya sangat curam dan berbahaya, hanya ada seutas tali yang di kaitkan ke patok patok besi yang ditanam ke tanah sepanjang jalan ke dasar curug. Jadi kita harus hati hati saat jalan turun ke bawah, dan perhatikan pula pijakan kita jangan sampai menginjak bebatuan yang mudah goyah yang akhirnya membahayakan.
Jalanan Curam ke Curug Awang
Setelah melewati jalan tersebut sampailah kita di Curug awang, Saat itu debit air curug
kurang tinggi sehingga pesona curug tersebut kurang maksimal, dan karena musim hujan warna air nya agak kecoklatan dan banyak sampah dedaunan dan ranting pohon yang terbawa aliran sungai. Batuan khas kawasan Geopark tersaji disana, batuan coklat yang indah yang juga pernah saya temui saat mengunjungi kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta. Yang juga merupakan kawasan Geopark.
Mungkin lain kali dikesempatan yang akan datang saya ke curug awang, bakal melihat view curug awang yang lebih baik dan lebih indah dengan panorama kesejukan alamnya yang menyegarkan mata.